ZILZAAL

PKS PIYUNGAN

Islampos

Eramuslim

Bersama Dakwah

dakwatuna ..com

Ustadz Kholid

Cinta Sunnah

Addariny's --- Centre

Abu Ubaidah Yusuf As-Sidawi

Beranda - Mengenal Ajaran Islam Lebih Dekat | Rumaysho.Com

Dakwah Tauhid

Abul-Jauzaa Blog - !! كن سلفياً على الجادة

Abu Salma

didiksuyadi's blog

alBamalanjy

Kang Aswad

Remaja islam

Majalah Sakinah

Khotbah Jumat - Khutbah Jum'at Terbaik

Muslimah dan Kesehatan

Kumpulan Situs Sunnah

Universitas Islam Indonesia

Download Islamic Files - IT and General Tips

Suriah, Syria : Umat Islam dibantai oleh Syiah

Fatwa Al-Imam Asy-Syafii dan Ulama Madzhab Asy-Syafiiyyah

Yayasan Tunas Ilmu Purbalingga

firanda "Tebarkan Ilmu, Tumbuhkan Amal, Petiklah Ridlo Ilahi" -

Manisnya iman

al-Hujjahal-Hujjah

Ahlan Wasahlan ӏ Assunnah-Qatar

Ma'had Adhwa'us Salaf Bandung

Dakwah Rasulullah S.a.w.

AJARAN ISLAM YANG HAQ!

Kisah IslamiKisah Islami

Darel Iman Padang

Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Muslim.Or.Id - Memurnikan Aqidah Menebarkan Sunnah

Konsultasi Kesehatan dan Tanya Jawab Pendidikan Islam

ABU FAWAZ ASY-SYIRBOONY

Hidayatullah

Fimadani

Tegar Di Atas Sunnah

TANYA JAWAB AGAMA ISLAM

Jilbab Online

Feed muslimah

''Sebaik-baik manusia ialah manusia yg bermanfaat bagi yang lain''

Bagikan

Serba serbi Berita terbaru dan terpopuler dari berbagai situs blog pilihan:

HIDUP ZUHUD

Manusia adalah makhluk pengejar kebahagiaan. Namun, tak semua manusia mencicipi hidup bahagia. Karena tidak setiap manusia tahu bagaimana merengkuh kebahagiaan.

Kebahagiaan tergantung pada pola hidup. Islam menganjurkan pola hidup zuhud. Apakah zuhud itu? Zuhud terumuskan dalam dua kalimat Alquran. ”Supaya kamu tidak bersedih karena apa yang lepas dari tanganmu dan tidak bangga dengan apa yang diberikan kepadamu.” (QS Al-Hadid: 23).

Ada dua ciri zahid (individu yang menjadikan zuhud sebagai pola hidup). Pertama, zahid tidak menggantungkan kebahagiaan hidupnya pada apa yang dimiliki. Bila bahagia ditambatkan pada kendaraan yang dimiliki, kala kendaraan itu tergores, hilanglah bahagia yang bersemayam di dada. Jika hati dilabuhkan pada yang dimiliki, maka saat apa yang dimiliki itu terlepas dari genggaman, terlepaslah kebahagiaannya.

Kedua, kebahagiaan zahid tidak terletak pada materi, tapi pada dataran spiritual. Hidup akan menjelma menjadi guyonan yang mengerikan bila makna bahagia disandarkan pada benda. Sebab, benda hanya menunggu waktu untuk lenyap.

”Semua yang ada di bumi itu akan binasa. Dan tetap kekal wajah Tuhanmu yang memiliki kebesaran dan kemuliaan.” (QS Al-Rahman: 26-27). Hakikat zuhud bukanlah meninggalkan dunia, namun tidak meletakkan hati padanya. Zuhud bukan menghindari kenikmatan duniawi, tetapi tidak meletakkan nilai yang tinggi padanya. ”Tiadalah perbandingan dunia ini dengan akhirat, kecuali seperti seorang yang memasukkan jarinya dalam lautan besar, maka perhatikan berapa dapatnya. (HR Muslim).

Oleh sebab itu, zuhud dalam kehidupan dunia bukanlah dengan mengharamkan yang halal. ”Zuhud terhadap kehidupan dunia tidak menganggap apa yang ada pada dirimu lebih pasti dari apa yang ada pada Allah SWT dan hendaklah engkau bergembira memperoleh pahala musibah yang menimpamu walaupun musibah itu akan tetap menimpamu.” (HR Ahmad).

Dalam hadis Qudsi, diriwayatkan, ”Allah berfirman wahai dunia, berkhidmatlah kepada orang yang telah berkhidmat kepada-Ku, dan perbudaklah orang yang mengabdi kepadamu. (HR Al-Qudlai).

Ringkasnya, rumus hidup bahagia adalah kemampuan memilih nikmat yang abadi di atas kenikmatan yang fana. Bagaimana supaya baju zuhud dapat dikenakan? Dalam Nashaih Al-Ibad, Syaikh Nawawi al-Bantani menceritakan kisah Ibrahim bin Adham tentang mencapai zuhud.

Beliau menjawab, ”Ada tiga sebab. Saya melihat kuburan itu mengerikan, sedangakan belum kudapati pelipur (atasnya). Saya melihat jarak perjalanan amatlah jauh, padahal belum kumiliki bekal, dan saya melihat Allah yang Maha perkasa akan mengadili, padahal belum kudapati alasan (untuk mengelak dari hukumannya).”
Wallohu 'alam bishshawwab —